Tabungan dan Pembiayaan

Buat banyak ibu rumah tangga, harga cabai sering jadi pemicu stres di dapur. Begitu naik, langsung berasa di dompet. Tapi siapa sangka, ternyata menanam cabai sendiri di rumah bisa bantu

Bagikan

Buat banyak ibu rumah tangga, harga cabai sering jadi pemicu stres di dapur. Begitu naik, langsung berasa di dompet. Tapi siapa sangka, ternyata menanam cabai sendiri di rumah bisa bantu menekan pengeluaran. Bahkan meski lahannya sempit, hasilnya tetap terasa.

Berdasarkan hitungan sederhana, satu tanaman cabai rawit yang ditanam di pot atau polibag bisa menghasilkan hingga 100–150 buah selama masa panen (sekitar 4 bulan). Dengan harga cabai rawit rata-rata Rp50.000/kg (data Badan Pangan Nasional, 2025), satu pot saja bisa menghemat belasan ribu rupiah. Jika menanam 5–10 pot, penghematan bisa mencapai Rp100.000 lebih per musim panen. Lumayan untuk belanja dapur, bukan?

Selain hemat, menanam cabai memberi manfaat lain: menyejukkan lingkungan, mengurangi stres, dan jadi sarana edukatif buat anak-anak. Aktivitas ini juga bisa menumbuhkan kesadaran lingkungan dari rumah sendiri. Bahkan, tak sedikit ibu-ibu yang akhirnya menjual hasil panennya ke tetangga, dari sekadar hobi jadi tambahan rezeki.

Tak perlu lahan luas, cukup siapkan pot bekas, tanah gembur, dan benih cabai (bisa dari sisa dapur). Letakkan di tempat yang kena sinar matahari minimal 6 jam sehari. Siram rutin dan jaga kelembapan tanah. Dalam 3 bulan, cabai sudah mulai bisa dipanen bertahap.

Dengan menanam cabai sendiri, ibu-ibu tak cuma hemat uang, tapi juga sedang berkontribusi pada ekonomi rumah tangga yang mandiri dan ramah lingkungan. Ini bukan sekadar soal bertani, tapi tentang mempraktikkan kearifan lokal dan ketahanan keluarga dengan cara yang sederhana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *