Tabungan dan Pembiayaan

Ibu-ibu Indonesia punya segudang akal agar dapur tetap ngebul meski dompet pas-pasan. Tanpa perlu kursus keuangan, banyak dari mereka secara naluriah menjalankan strategi ekonomi mikro yang cerdas, kreatif, dan penuh

Bagikan

Ibu-ibu Indonesia punya segudang akal agar dapur tetap ngebul meski dompet pas-pasan. Tanpa perlu kursus keuangan, banyak dari mereka secara naluriah menjalankan strategi ekonomi mikro yang cerdas, kreatif, dan penuh kearifan lokal.

Mulai dari menyaring ulang minyak goreng hingga 2–3 kali, memanfaatkan sisa sayur buat campuran bakwan, sampai bikin stok bumbu dasar sendiri dalam toples. Menurut survei Katadata Insight Center 2024, 68 persen ibu rumah tangga di Indonesia melakukan penghematan bulanan dengan cara mandiri seperti ini.

Ibu-ibu juga dikenal jagoan mengelola recehan. Celengan dari botol bekas atau kaleng biskuit jadi senjata rahasia. Dalam sebulan, koin-koin itu bisa terkumpul jadi uang belanja tambahan. Ini bukan hanya kebiasaan, tapi bentuk nyata manajemen keuangan berbasis kedisiplinan dan ketekunan.

Di balik semua itu, ada mental tangguh “kalau nggak ada, bisa diakalin”. Saat harga naik, ibu-ibu akan cari substitusi bahan, berburu diskon, atau masak dengan porsi takaran irit tapi tetap nikmat. Mereka bisa disebut sebagai ahli strategi ekonomi keluarga, bahkan tanpa gelar.

Dari dapur hingga dompet, dari pasar tradisional sampai celengan di sudut lemari, ibu-ibu mengajarkan bahwa ekonomi tak melulu soal angka, tapi soal sikap: telaten, cermat, dan bijak. Inilah kekuatan sejati ekonomi keluarga yang bertahan di segala musim.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *