Ibu Adelia, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di sebuah desa, telah menjalani perjalanan yang penuh tantangan dalam mengelola kehidupan dan usaha. Pemberdayaan ekonomi perempuan menjadi tema penting dalam konteks sosial dan ekonomi, dan Ibu Adelia adalah contoh nyata bagaimana hal ini dapat terwujud melalui Koperasi Cinta Damai Wahid (KCD Wahid).
Sebelum bergabung dengan Koperasi Cinta Damai Wahid lima tahun yang lalu, Ibu Adelia menghadapi berbagai tantangan. Ia kesulitan dalam mencari modal untuk mengembangkan usaha yang dimilikinya, yaitu bengkel freelance dan peternakan jangkrik. Meskipun memiliki dua usaha, Ibu Adelia sering kali merasa bingung dan tertekan dalam mencari dana yang diperlukan. Dukungan dari suami dan mertua menjadi motivasi tersendiri baginya untuk mencari solusi yang dapat memberdayakan dirinya dan keluarganya.
Ibu Adelia memiliki harapan untuk meningkatkan pendapatan keluarganya melalui usaha yang lebih baik. Ia ingin belajar cara berdagang yang baik dan benar agar dapat meningkatkan pendapatannya.
“Saya berharap bisa mempelajari cara berdagang yang baik dan benar, supaya pendapatan saya dari berdagang bisa meningkat,” ungkapnya. Dengan keinginan untuk memiliki bengkel sendiri dan mengembangkan usaha ternak jangkrik, Ibu Adelia menyadari bahwa ia perlu bergabung dengan koperasi untuk mendapatkan dukungan dan pengetahuan yang diperlukan.
Setelah mendengar tentang Koperasi Cinta Damai Wahid dari mertua, Ibu Adelia memutuskan untuk bergabung. Selama lima tahun berpartisipasi, ia aktif mengikuti pertemuan kelompok dan pelatihan yang diadakan oleh koperasi.
“Saya mendapatkan banyak pengalaman dari pertemuan kelompok, baik dari pengalaman saya sendiri maupun pengalaman orang lain,” katanya. Melalui pelatihan ini, Ibu Adelia belajar mengelola keuangan dan menabung, yang memberinya kepercayaan diri untuk mengelola usaha dan keuangan keluarganya. Ia juga mengajukan pinjaman untuk menambah modal usahanya, yang sangat membantunya dalam mengelola keuangan.
Bergabung dengan Koperasi Cinta Damai Wahid telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan Ibu Adelia. Perekonomian keluarganya kini lebih baik, dan ia merasa lebih stabil secara finansial. “Penghasilan saya bertambah setelah ikut koperasi, dan saya merasa lebih percaya diri sekarang,” ungkapnya.
Dengan pengetahuan yang diperoleh, Ibu Adelia kini lebih mudah merencanakan masa depan. “Saya bisa mengatur keuangan dengan lebih baik, dan ada uang yang bisa ditabung untuk menambah usaha lain,” jelasnya. Ibu Adelia juga berkomitmen untuk membagikan pengalamannya kepada perempuan lain di desanya, agar mereka juga bisa merasakan manfaat dari bergabung dengan koperasi.
Perjalanan Ibu Adelia menunjukkan bagaimana pemberdayaan ekonomi melalui koperasi dapat mengubah kehidupan individu dan meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dengan dukungan komunitas dan koperasi, Ibu Adelia tidak hanya menemukan kemandirian ekonomi, tetapi juga membangun kepercayaan diri yang kuat untuk menghadapi tantangan di masa depan. Harapannya adalah agar lebih banyak perempuan dapat terinspirasi untuk bergabung dengan koperasi dan meningkatkan kualitas hidup mereka.