Di tengah tantangan kehidupan sehari-hari, banyak perempuan yang berjuang untuk membantu perekonomian keluarga mereka. Ibu Rosi, seorang ibu rumah tangga, merasakan kesulitan dalam mengatur keuangan keluarga sebelum bergabung dengan Koperasi Cinta Damai Wahid (KCD Wahid). Meskipun memiliki dukungan penuh dari keluarganya, Ibu Rosi merasa bahwa pendapatan yang diperoleh tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Sebelum bergabung dengan koperasi, keuangan keluarga selalu mandek. Saya merasa terjebak dan tidak tahu harus berbuat apa,” ungkap ibu Rosi kepada tim KCD Wahid, 18 November 2024 lalu.
Ibu Rosi ingin mencari cara untuk meningkatkan pendapatan keluarga dan mewujudkan impian memiliki rumah. Namun, ia merasa terjebak dalam rutinitas yang tidak memberikan banyak kesempatan untuk mencari penghasilan tambahan. Tantangan terbesar yang dihadapinya adalah stagnasi keuangan yang membuatnya sulit untuk merencanakan masa depan. Dalam konteks ini, KCD Wahid hadir sebagai solusi untuk memberdayakan perempuan agar dapat berdaya secara ekonomi dan sosial.
Setelah mendengar tentang Koperasi Cinta Damai Wahid dari saudara-saudara yang telah bergabung, Ibu Rosi memutuskan untuk ikut serta. Selama tiga tahun bergabung, ia aktif belajar tentang pengelolaan keuangan, tabungan, dan usaha.
“Saya ingin belajar mengelola tabungan dan usaha. Koperasi memberikan banyak pelajaran berharga,” kata Ibu Rosi.
KCD Wahid memberikan pelatihan dan dukungan yang diperlukan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan anggotanya. Ibu Rosi merasa lebih percaya diri dalam mengelola uang dan kini dapat menabung secara rutin. Ia juga terlibat dalam usaha dagang daging B2, yang semakin berkembang berkat dukungan dari koperasi.
Bergabung dengan Koperasi Cinta Damai Wahid telah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan Ibu Rosi. Ekonomi keluarganya meningkat, dan ia kini memiliki tabungan yang sebelumnya tidak pernah dimilikinya.
“Sekarang saya bisa menabung sedikit demi sedikit. Saya merasa lebih dihargai dan percaya diri karena dapat berkontribusi pada perekonomian keluarga,” ungkapnya.
Ibu Rosi juga merasakan dampak positif dari keberadaan koperasi dalam komunitasnya, di mana nilai-nilai toleransi dan perdamaian semakin terjaga. Ia berharap koperasi ini terus berkembang dan dapat membantu lebih banyak perempuan seperti dirinya untuk mencapai kesejahteraan. Dengan total dana pinjaman yang telah disalurkan mencapai lebih dari Rp 3,6 miliar, KCD Wahid telah berhasil memberdayakan lebih dari 1.760 perempuan di berbagai provinsi di Indonesia.
Ibu Rosi mengajak perempuan lain untuk tidak ragu bergabung dengan Koperasi Cinta Damai Wahid. “Ikut bergabung di dalam koperasi sangat membantu untuk perekonomian keluarga kedepannya,” ujarnya. Dengan dukungan dan pembelajaran yang tepat, setiap perempuan dapat mewujudkan impian dan meningkatkan kualitas hidup mereka. KCD Wahid berkomitmen untuk merawat keberagaman dan nilai-nilai toleransi, serta meningkatkan partisipasi perempuan dalam menyemai perdamaian di lingkungannya.
Ibu Rosi berharap koperasi dapat terus memberikan pinjaman yang bermanfaat dan membantu anggotanya dalam mengatasi tantangan ekonomi. “Mudah-mudahan kedepannya koperasi bisa lebih baik lagi dan membantu lebih banyak orang,” harapnya. Ia juga berencana untuk lebih terlibat di masa depan, meskipun saat ini fokusnya adalah pada keluarga kecilnya. Dengan visi untuk menciptakan masyarakat yang makmur, sejahtera, toleran, dan cinta damai, KCD Wahid berupaya untuk terus memberdayakan perempuan di tingkat akar rumput agar dapat berdaya secara ekonomi dan sosial.